Thursday, September 5, 2019

Komentar Mantan Bos IMF Lambungkan Euro Kali Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang euro menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) dalam dua hari terakhir. Komentar dari mantan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kali ini membuat euro melambung tinggi.

Pada pukul 20:20 WIB, euro diperdagangkan di level US$ 1,1064 atau menguat 0,28% di pasar spot berdasarkan data Refinitiv. Sementara pada Rabu kemarin mata uang 19 negara ini menguat 0,56%.

Komentar-komentar dari Chirstine Lagarde, mantan bos IMF, kini kerap kali berdampak signifikan terhadap pergerakan euro. Maklum saja, Lagarde merupakan calon kuat yang akan menduduki jabatan Presiden European Central Bank (ECB) menggantikan Mario Draghi pada 1 November nanti.


Pernyataan-pernyataan yang keluar dari wanita asal Prancis ini tentunya memberikan gambaran arah kebijakan moneter yang akan diambil oleh ECB di bawah komandonya.

Pada Jumat pekan lalu, Lagarde mengatakan bank sentral masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga. Sontak pernyataan tersebut membuat euro jeblok, pelaku pasar mengintepretasikan Lagarde akan agresif dalam memangkas suku bunga saat menjabat sebagai bos ECB.

Namun, kini pernyataan berbeda dilontarkan Lagarde. Ia mengatakan kebijakan akomodatif dalam jangka waktu panjang memang diperlukan, tapi bank sentral juga harus mempertimbangkan efek negatif yang ditimbulkan.

Pernyataan Lagarde tersebut langsung membuat euro menguat tajam Rabu kemarin dan berlanjut hingga hari ini, karena menggambarkan Lagarde kemungkinan tidak akan menahan suku bunga rendah dalam waktu yang lama. Spekulasi pemangkasan suku bunga oleh ECB semakin menguat beberapa hari terakhir akibat memburuknya kondisi ekonomi zona euro.


Data yang dirilis oleh ISH Markit Senin kemarin menunjukkan sektor manufaktur Negeri Panser sudah berkontraksi dalam delapan bulan beruntun. Hal yang sama juga terjadi pada zona euro secara keseluruhan, sektor manufakturnya berkontraksi dalam delapan bulan beruntun.

Akibatnya pelaku pasar memprediksi ECB akan memangkas suku bunganya pada Kamis (12/9/19) pekan depan guna memberikan stimulus ke perekonomian. Melansir Reuters, pelaku pasar kini melihat peluang sebesar 80% ECB akan memangkas suku bunganya sebesar 20 basis poin.

Tidak hanya itu, ECB juga diprediksi akan kembali mengaktifkan program pembelian aset (surat berharga dan obligasi pemerintah) atau yang dikenal dengan quantitative easing, sehingga pada pekan depan akan ada paket stimulus moneter.

Kini dengan komentar dari Lagarde, tekanan terhadap euro sedikit berkurang, setidaknya hingga Kamis pekan depan menanti realisasi seperti apa paket stimulus dari ECB.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ZMaxlb
via IFTTT
Share:

Related Posts:

0 Comments:

Post a Comment