
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan mengembangkan lahan seluas 6.000 hektare (Ha) untuk tahap pertama konstruksi lokasi ibu kota di Kalimantan. Lokasi ini hanya kurang dari 4% dari rencana pengembangan lahan ibu kota sampai 180 ribu Ha,
"Konstruksi ibu kota kita mulai dulu dari 180 ribu hektare yang dicadangkan kita akan mulai dengan 6000 hektare untuk pemerintahan," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro kepada CNBC Indonesia dikutip Senin (2/9)
Bambang menjelaskan lahan inti dari ibu kota itu akan diperuntukan untuk bangunan istana, parlemen, kantor kementerian, dan sarana penunjang seperti hunian. Bila RUU tentang tentang daerah khusus ibukota sudah disetujui oleh DPR, maka tahun depan konstruksi sudah bisa dimulai.
"2020 kita mulai infrastruktur dasarnya karena kan bangun kotanya dari 0," katanya.
Soal luas lahan ibu kota di Kaltim sempat mendapat kritikan. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merupakan salah satu kepala daerah yang dengan lantang mengkritisi rencana pemindahan Ibu Kota ke wilayah Kalimantan Timur. Menurutnya, lahan yang digunakan untuk mendirikan Ibu Kota terlalu boros.
"Kalau pakai teori Washington DC, sekitar 17.000 hektare, maksimal 30.000 hektare itu sudah cukup. Enggak usah 180.000 hektare. 30 berbanding 180. [...] itu kan Ibu Kota Amerika sudah teruji beradab-abad dan hasilnya ibu kota terbaik," jelas Ridwan Kamil.
(hoi/hoi)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ln8C87
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment