Hadirnya GrabKitchen di Medan juga menjadikannya jaringan cloud kitchen terbesar di Asia Tenggara dengan lokasi yang tersebar di Jakarta, Bandung, Bali dan Medan.
Head of Marketing Grab Food and New Business Grab Indonesia Ichmeralda Rachman mengatakan GrabKitchen akan diluncurkan di dua lokasi, yaitu GrabKitchen Polonia dan GrabKitchen Pahlawan. Dengan ekspansi ini, GrabFood akan mengoperasikan 30 GrabKitchen di seluruh Indonesia.
"GrabKitchen telah menjadi solusi inovatif untuk menjembatani kesenjangan permintaan pelanggan akan makanan dengan menyediakan berbagai pilihan makanan populer. Pada saat yang bersamaan, GrabKitchen mendorong UMKM untuk mengembangkan bisnisnya melalui cara-cara inovatif terbaru dengan biaya rendah dan risiko yang kecil," kata Imelda dalam siaran resminya, Kamis (28/11/2019).
Menurutnya, Grab akan terus membuka lebih banyak cabang di kota besar di Indonesia, untuk mendukung pertumbuhan bisnis UMKM. Pemilihan lokasi GrabKitchen dilakukan berdasarkan analis terhadap data mengenai pola perjalanan dan pemesanan makanan para pelanggan GrabFood.
Analisa tersebut kemudian digunakan untuk menentukan kategori merchant yang akan menempati dua titik GrabKitchen di Medan. Berdasarkan analisis data ini, GrabKitchen telah bekerja sama dengan sejumlah merchant favorit di Medan, yaitu Ayam Goreng Karawaci, Sate Padang Kacang Alida Chaniago, Es Campur Acuan, Warung Bos Gila Bos dan Ayam Geprek Mbak Judez.
Selain itu, adanya GrabKitchen juga membuat waktu pengantaran lebih cepat dan variasi sajian yang lebih banyak, bebas biaya sewa dan siap dihuni, konsep all in one yang memudahkan pengguna dalam pemesanan, dan penghasilan lebih tinggi untuk Mitra.
Kehadiran GrabKitchen di Medan juga diharapkan dapat menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan perekonomian, baik secara lokal maupun nasional.
Apalagi UMKM merupakan salah satu penggerak perekonomian di Indonesia. Menurut data perhitungan BPS Kota Medan, industri pengolahan merupakan salah satu kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Kota Medan pada 2018.
Sementara itu, industri makanan dan minuman mencakup 61,46% dari total nilai industri pengolahan. Hal ini menunjukkan bahwa industri makanan dan minuman memiliki pengaruh yang cukup besar.
"Inisiatif GrabKitchen Medan ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan bisnis UMKM, terutama yang bergerak di bidang kuliner, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat," tambah Ichmeralda.
Sebelumnya, hasil riset Center for Strategic and International Study (CSIS) dan Tenggara Strategics menyebutkan bahwa pada 2018, GrabFood telah berkontribusi Rp 1,03 triliun bagi perekonomian Kota Medan. Industri kuliner setempat pun mengalami peningkatan pesat, dengan omset penjualan rata-rata mitra GrabFood di Medan meningkat 19% menjadi Rp 1,8 juta per hari dari Rp 1,5 juta per hari sebelum bermitra dengan GrabFood.
(dob/dob)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2XRUtiu
via IFTTT