Monday, July 22, 2019

Saham Melesat 17%, Kapitalisasi Candra Asri Balik ke Rp 100 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) kembali masuk pada jajaran saham elit berkapitalisasi besar (big cap). Lonjakan pada harga saham yang mencapai 17% sepanjang minggu lalu membuat kapitalisasi pasar (market cap) TPIA tembus Rp 100 triliun akhir minggu lalu.

Adapun posisi pertama masih ditempati PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan kapitalisasi pasar yang mencapi Rp 764,3 triliun atau setara 10,36% dari bobot IHSG. Sedangkan posisi kedua masih kokoh ditempati PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan kapitalisasi Rp 552,5 triliun atau setara 7,49%.


Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih kokoh di peringkat keempat dengan kapitalisasi Rp 423 triliun. Sedangkan peringkat kelima dan keenam ditempat PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP) dengan perbendaan kapitalisasi cukup tipis sebesar Rp 367 triliun dan Rp 366 triliun.

Berikut daftar lengkap saham-saham market cap jumbo di atas Rp 100 triliun:

No Kode Saham Market Cap (Triliun Rp) Harga Saham Bobot (%IHSG) Kinerja 1 Minggu (%)
1 BBCA 764,31 31.125 10,36 3.16
2 BBRI 552,59 4.500 7.49 (0.67)
4 TLKM 423 4.230 5.71 2.15
3 BMRI 367,5 7.800 4.91 (2.48)
5 HMSP 366,4 3.100 4.91 3.96
6 UNVR 349,45 45.225 4.70 (4.34)
7 ASII 287,43 7.125 3.93 (4.70)
8 BBNI 165,97 8.850 2.22 (3.26)
9 GGRM 152,58 79.600 2.1 7.16
10 ICBP 126,53 10.575 1.68 5.6
11 UNTR 101,74 26.750 1.36 (2.06)
12 TPIA 100,76 6.000 1.45 17.7
Diolah dari berbagai sumber

Berbagai sentimen positif sepanjang minggu lalu berhasil membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,31% pada level 6.456, level tertinggi sejak 2 Mei lalu. Kenaikan tersebut juga membuat market cap IHSG bertambah sebesar Rp 101 triliun menjadi Rp 7.402 triliun juga selama sepekan.

Dari dalam negeri, sentimen cukup kuat berasal dari Bank Indonesia (BI) yang menurunkan kebijakan suku bunga BI 7 Day RR sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%.

Sentimen positif dari bursa global datang dari Presiden The Fed Cabang New York John Williams yang mengatakan bank sentral perlu "bergerak cepat" ketika ekonomi melambat.

"Lebih baik mengambil tindakan pencegahan daripada menunggu sampai bencana terjadi," ujar Williams dikutip dari CNBC International.

Selepas komentar Williams tersebut, investor menduga-duga bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) lebih dari 25 basis poin (bps) akhir Juli ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2GAGUgf
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment