Sunday, October 27, 2019

Curhat Luhut: 4 Kali Ganti Jabatan, 4 Kali Dipanggil Mendadak

Jakarta, CNBC Indonesia -Luhut Binsar Pandjaitan resmi menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (23/10/2019).

Menanggapi hal ini, Luhut pun menyampaikan terima kasihnya kepada Jokowi. Hal itu ia ungkapkan melalui postingan di akun Facebook pribadinya pada Jumat lalu. Dalam postingan itu, Luhut mengaku terkejut. Sama seperti saat ditunjuk untuk menempati beberapa posisi sebelumnya, katanya.

"EMPAT KALI, SELALU MENDADAK." Tulisnya.


"Secara total, sudah empat kali saya menjalani proses pindah jabatan selama pemerintahan Pak Jokowi. Meskipun demikian ada satu hal yang terus terulang: saya selalu diberitahu mendadak. Jika diperhatikan, saya adalah yang paling terakhir dipanggil Presiden pada tanggal 22 Oktober lalu. Saya baru tiba di pelataran Istana Merdeka jam tujuh malam kurang beberapa menit. Itu karena jam 6 lewat saya baru ditelepon protokol istana yang dengan singkat mengatakan, "Bapak ditunggu Presiden!"." Jelasnya.

Selama era kepemimpinan Jokowi, Luhut telah menempati posisi Kepala Staf Presiden pada tahun 2015. Ia kemudian dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), dan terakhir menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim).

Dalam postingan itu, Luhut juga bercerita mengenai pertemuannya dengan Jokowi di Istana. Ia mengatakan keduanya membahas banyak topik termasuk hal-hal di luar penugasan.

Lebih lanjut, Luhut menjabarkan tentang tantangan yang akan dihadapi dan target yang harus ia capai saat menjadi menteri. Salah satu target itu adalah untuk membantu memasukkan investasi sebanyak mungkin ke Indonesia. Sementara dari segi tantangan, ia menyebut bahwa tantangan yang dihadapi Indonesia yang paling berat adalah dari dalam negeri, bukan dari luar seperti ketidakpastian ekonomi dunia, trade war, Brexit, situasi di Eropa, Timur Tengah, tensi hubungan antara Jepang dengan China, dengan Korea Selatan, maupun kondisi di Latin Amerika.

"Jangan lupa, kita sendiri masih harus menghadapi ancaman radikalisme dari dalam negeri." Katanya.

(gus)

from CNBC Indonesia https://ift.tt/2qQJjhP
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment