Tuesday, October 29, 2019

Wall Street Dibuka Variatif, Penguatan SdanP 500 Surut

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks S&P 500 surut dari level tertingginya pada perdagangan Selasa (29/10/2019) pagi setelah emiten raksasa Amerika Serikat (AS) Alphabet tertekan pasca-rilis kinerja yang mengecewakan.

Indeks S&P 500 melemah 0,1% pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB), dan kemudian berbalik menguat 0,04% atau 1,36 poin ke 3.040,78 selang 30 menit kemudian. Indeks Nasdaq tercatat melemah 18 poin (0,22%) ke 8.307,05 sementara Dow Jones naik 7,21 poin (0,03%) ke 27.097,93.

Alphabet yang merupakan induk Google melaporkan laba bersih US$ 10,12 per saham, atau di bawah ekspektasi analis dalam polling Refinitiv yang memproyeksikan laba bersih per saham (earnings per share/EPS) senilai US$ 12,42 per unit.

Analis Guggenheim Michael Morris menunjukkan bahwa kenaikan biaya memicu pelemahan kinerja raksasa mesin pencari internet tersebut. Belanja pegawai yang meningkat, terutama di pos pemasaran dan riset pengembangan menjadi pendorong utama biaya.

"Sementara kami masih percaya dengan posisi Alphabet yang terdepan (bakat, teknologi, dan sumber keuangan), kami memproyeksikan pandangan bearish terhadap belanja bakal memperberat sentiment jangka pendek," tuturnya dalam laporan riset.

Efek koreksi saham Alphabet terhadap Wall Street agak meringan setelah emiten farmasi seperti Merck dan Pfizer membukukan kinerja yang melampaui ekspektasi, sehingga saham kedua emiten tersebut melambung setidaknya 1%.

Menurut Factset, dari 202 emiten konstituen S&P 500 yang telah merilis neraca keuangannya, 78% di antaranya mengalahkan ekspektasi pasar. Pelaku pasar juga bertaruh bahwa AS dan China telah mencapai kemajuan menyambut pertemuan bulan depan.

"Meski banyak hal buruk terjadi dan banyak yang harus dikerjakan, [Presiden AS Donald] Trump mengacu pada fase pertama perjanjian dagang ini sebagai 'perayaan cinta'," tutur Chief Investment Strategist Baird, Bruce Bittles, sebagaimana dikutip CNBC International.

Jika ada kesepakatan yang dicapai kedua belah pihak, lanjutnya, maka ketakpastian bisnis pun berkurang, belanja modal kembali pulih, dan ini akan positif untuk bursa saham.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)

from CNBC Indonesia https://ift.tt/2NoIMuS
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment