Thursday, October 31, 2019

Ada Rencana Besar MRT di Kawasan Dukuh Atas, Apa Ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT MRT Jakarta berencana pengembangan kawasan Dukuh Atas sebagai poros transit internasional. Rencana ini merupakan bagian dari 5 pengembangan kawasan transit oriented development (TOD) dan Jakarta Urban Regeneration.

Di sana, MRT akan mengembangkan hunian terjangkau sebanyak kurang lebih 200 unit, membuka mal dan kawasan perkantoran, kawasan hijau dan pembangunan jalur sepeda. MRT akan membentuk anak usaha untuk mengelola kawasan TOD.

"Mengapa poros transit internasional? Karena orang datang dari bandara, titik kumpul di sini. Ada integrasi semua moda, penggabungan kereta bandara, kereta commuter, LRT akan masuk, selain itu juga ada TransJakarta," kata Dirut PT MRT William Syahbandar di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Pembangunan kawasan akan dimulai pada 2020 dan ditarget selesai pada 2022. Menurut William, sesuai Pergub DKI Jakarta, MRT memang diberikan 3 mandat.

Yaitu membangun konstruksi dan fasilitas kereta, operasional kereta, dan mengkomersialkan kawasan dan sekitar stasiun. Sementara itu, jika kawasan stasiun tidak terkelola baik, maka akan berdampak pada kemacetan di sekitar stasiun.

Selain Dukuh Atas, empat kawasan lain yang akan masuk pengembangan kawasan TOD antara lain Fatmawati, Lebak Bulus, Istora Senayan, dan Blok M ASEAN. Setiap kawasan dikembangkan dengan tema berbeda. Saat ini, manajemen masih mengurus izin-izin pengelolaan kawasan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Ini inisiatif pertama di dunia karena MRT tidak mempunyai tanah. [Tetapi] bisa memakai tanah milik Pemprov, tanah developer karena mereka mempunyai kewajiban untuk menyediakan lahan publik," kata William.

Perkembangan MRT ke depan diproyeksikan makin pesat, selain ditarget bisa dibangun sampai 230 Km hingga 2030. Penumpang MRT juga trennya positif.

Penumpang MRT semenjak 6 bulan operasi mengalami lonjakan yang pesat. Semenjak i 1-30 Oktober 2019, MRT rata-rata mengangkut 88.791 penumpang per hari, sementara September 2019 sebanyak 90.993 penumpang per hari.

Namun, dalam enam bulan awal sejak beroperasi pada Maret 2019, jumlah penumpang MRT per hari telah melampaui target, sebanyak sekitar 90.000 per hari, lebih tinggi dari target sekitar 60.000 orang per hari.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

from CNBC Indonesia https://ift.tt/2pkauRK
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment