Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada perdagangan Rabu (30/10/2019), tetapi segera berbalik dipicu kekhawatiran tak tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China di Cile bulan depan.
Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) menguat 6 poin (0,01%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB), tetapi berbalik melemah 18,79 poin (-0,07%) ke 27.052,63 selang 20 menit kemudian. Indeks Nasdaq turun 7,56 poin (-0,09%) ke 8.269,98 sementara indeks S&P 500 tertekan 1,94 poin (-0,06%) ke 3.034,64.
Departemen Perdagangan AS menyebutkan ekonomi AS tumbuh 1,9% pada kuartal ketiga, melampaui ekspektasi pertumbuhan sebesar 1,6%. Capaian tersebut ditopang belanja konsumen yang masih kuat, bersamaan dengan belanja pemerintah.
Menurut ADP and Moody's Analytics, slip penggajian karyawan swasta AS bertambah 125.000 pada Oktober atau melampaui proyeksi Dow Jones yang hanya mematok 100.000. Namun, data gaji September turun 42.000 menjadi 93.000.
Bersamaan dengan itu, The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis-poin, menjadi pemangkasan yang ketiga untuk tahun 2019. Namun investor mencari petunjuk seputar arah kebijakan The Fed ke depan karena FedWatch mencatat pertaruhan pemangkasan lanjutan pada Desember mencapai level 23%.
"Ketika kita menilai resesi masih bisa dihindari, survei bisnis terbaru konsisten dengan perlambatan lanjutan ke kisaran 1% (disetahunkan) pada kuartal keempat, yang seharusnya memicu pemangkasan terakhir sebesar 25 bp pada rapat FOMC Desember," tutur Andrew Hunter, ekonom senior Capital Economics, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Sentimen positif dari kinerja korporasi masih mengemuka dari laporan kinerja kuartal III-2019 General Electric yang melampai ekspektasi. GE juga mendongkrak proyeksi 2019, sehingga sahamnya naik 7,4%.
Menurut Factset, dari 500 emiten konstituen S&P 500 yang telah merilis neraca keuangannya, 74% di antaranya mengalahkan ekspektasi pasar. Apple, Facebook, dan Starbucks dijadwalkan mengumumkan hasil kinerjanya sore nanti waktu setempat setelah penutupan pasar.
Reuters pada Selasa melaporkan bahwa kesepakatan dagang sementara antara AS dan China kemungkinan tak bakal bisa ditekan pada pertemuan di Cile bulan depan. Mengutip sumber dari pemerintahan AS, Reuters memberitakan bahwa Washington ngotot agar Beijing membeli lebih banyak produk pertanian AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2BU81jg
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment