Pada tahun pertama, perusahaan menargetkan untuk memproduksi hingga 100 ribu ton bijih emas. Di tahun selanjutnya, yaitu pada 2021, produksi akan dinaikkan menjadi 180.000 ton bijih emas per tahun.
Demikian disampaikan Direktur & Investor Relations PT Bumi Resources Minerals, Herwin Wahyu Hidayat dalam Closing Bell, CNBC Indonesia, Jum'at (22/10/2019).
"Jadi karena memang ini baru produksi awal yang kita sebut sebagai trial production, ini di akhir Desember 2019, mungkin lebih aman kita anggap itu mulai berproduksi di Januari 2020." Lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Herwin menjelaskan bahwa tambang Poboya hampir 100% dimiliki Grup Bakrie.
Selain tambang emas Poboya, Herwin juga mengatakan saat ini perusahaan sedang berfokus pada dua tambang lainnya.
Pertama yaitu tambang Gorontalo yang 80%-nya dimiliki Bakrie Group, sementara 20% sisanya dimiliki oleh PT Aneka Tambang (Antam). Terakhir yaitu tambang seng dan timah hitam Dairi Prima Mineral yang ada di Sumatera Utara. Sebanyak 49%-nya merupakan milik Bakrie Group, sementara sisanya dimiliki perusahaan BUMN China Nonferrous Metal Industry's Foreign Engineering and Construction Co., Ltd. (NFC).
"Jadi kebetulan nih kita memiliki tiga project utama BRMS, yang pertama itu di Palu. Lokasi tambangnya yang akan mulai produksi itu di Poboya. Itu kita memiliki hampir 100% kepemilikan di situ. Itu adalah tambang emas, khususnya." Jelasnya.
(gus/gus)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2JqRs2W
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment