Wednesday, October 23, 2019

Sentimen Positif Rilis Emiten Angkat Wall Street di Pembukaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis pada perdagangan Rabu (21/10/2019) karena investor masih mencerna kinerja beberapa emiten unggulan di Negara Adidaya tersebut.

Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) menguat 38 poin (0,2%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB), dan 15 menit kemudian berlipat menjadi 60,14 poin (0,22%) ke 26.848,24. Indeks Nasdaq naik 2,97 poin (0,04%) ke 8.107,51 sementara indeks S&P 500 bertambah 2,51 poin (0,08%) ke 2.998,13.

Beberapa saat yang lalu, perusahaan produsen alat berat Caterpillar mengumumkan bahwa penjualan untuk periode kuartal III-2019 adalah senilai US$ 12,76 miliar, di bawah konsensus yang dihimpun oleh Refinitiv yang senilai US$ 13,57 miliar.

Perusahaan lalu merevisi ke bawah proyeksinya untuk kinerja tahun 2019. Kini, laba per saham untuk periode 2019 ditargetkan berada di rentang US$ 10,59 hingga US$ 11,09, lebih rendah dari ekspektasi analis yang senilai US$ 11,7. Namun, saham perseroan justru menguat 0,1%.

Sementara itu saham Boeing menguat 2,2% setelah perseroan tidak mengubah target kinerjanya meski ada insiden seri 737 Max. Laba bersih perseroan tercatat sebesar US$ 1,45 per unit, masih di bawah ekspektasi pasar senilai US$ 2,09.

Harga saham Texas Instruments yang menjadi acuan kinerja industri chip anjlok 9%. Alasannya, kinerja keuangan perusahaan tak mampu memenuhi ekspektasi analis. Pada kuartal III-2019, perusahaan mengumumkan bahwa penjualan adalah senilai US$ 3,77 miliar, di bawah ekspektasi yang senilai US$ 3,82 miliar. Saham-saham semikonduktor pun terkoreksi.

Sejauh ini, baru dari 118 emiten konstituen S&P 500 yang telah merilis neraca keuangannya, sebanyak 81% di antaranya mengalahkan ekspektasi pasar. Emiten Ford, Microsoft, dan Tesla dijadwalkan merilis kinerjanya pada hari ini setelah penutupan pasar di New York.

Di Eropa, parlemen Inggris mendukung proposal Brexit yang diajukan Perdana Menteri Boris Johnson, tetapi menolak upayanya untuk mempercepat prosesnya menjadi akhir bulan ini. karenanya, Inggris harus menunggu Uni Eropa terkait dengan pengajuan penundaan deadline Brexit pada 31 Oktober.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/ags)

from CNBC Indonesia https://ift.tt/31C8eCo
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment