Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar merespons positif susunan kabinet baru "Kabinet Indonesia Maju" pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin untuk periode 2019-2024.
Pasar saham sempat bereaksi negatif pada sesi I perdagangan Rabu (23/10/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis 0,05% ke level 6.222,70. Koreksi tersebut menghentikan reli berlangsung selama 8 hari berturut-turut.
Investor asing tercatat masih keluar dari pasar saham domestik. Pada sesi I, di pasar reguler nilai net sell asing tercatat mencapai Rp 116,46 miliar dan di seluruh pasar Rp 184,84 miliar.
Namun pada pukul 14.48 WIB, data Bursa Efek Indonesia mencatat, IHSG mulai rebound dan naik 0,06% di level 6.232, kendati masih terjadi net sell di semua pasar Rp 297 miliar.
Octavianus Budiyanto, Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) menyatakan, nama-nama menteri yang diumumkan Jokowi dinilai sudah cukup memenuhi ekspektasi pasar. Komposisinya juga beragam, baik dari kalangan profesional maupun partai politik. Ia juga tak mempermasalahkan hal itu.
Dari deretan Kabinet Indonesia Maju, cukup banyak menteri di bidang ekonomi yang berasal dari partai politik di antaranya Agus Gumiwang dari Partai Golkar sebagai Menteri Perindustrian, Syahrul Yasin Limpo, politisi PKB menjabat Menteri Pertanian. Agus Suparmanto, dari PKB juga didapuk jadi menteri Perdagangan dan politisi PPP, Suharso Monoarfa sebagai Kepala Bappenas.
"Sepanjang punya integritas dan komitmen menjalankan visi misi presiden dan wakil presiden ke depannya, sebagai pembantu presiden harus loyal, artinya harus melepaskan baju parpolnya," kata pria yang akrab disapa Oky ini saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (23/10/2019).
Sementara itu, Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma berpendapat, menteri Kabinet Indonesia Maju cukup direspons positif pasar, khususnya kembali terpilihnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
"Namun ada beberapa nama yang belum familiar dan dari partai ada yang memegang departemen kunci dan krusial," kata Suria Dharma.
Terkait situasi pasar saham yang terkoreksi, menurut dia, hal ini memang pelaku pasar masih mencerna susunan kabinet yang baru tersebut dan perlu waktu melihat kinerja menteri baru ke depan.
"Sejauh ini cukup bagus dengan segara kelemahannya, tidak ada yang terlalu kontroversial," ungkap dia.
Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen menilai, situasi pasar belakangan ini memang sedang volatil. Karena itu, Legowo menilai, belum ada dampak yang signifikan dari pengumuman kabinet baru ke pasar saham.
Meski ia mengakui, dari sisi komposisi menteri cukup menarik karena masuknya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan, rival Jokowi saat Pilpres 2019.
"Kaitan dengan line up rasanya tidak [berdampak], feeling saya market memberi waktu kepada kabinet baru menunjukkan apa rencana ke depan dan menunjukkan kinerjanya," tandas Legowo.
Ini rencana kerja Bappenas, BKPM, dan mentan
(tas)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/33UTvDU
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment