Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk perusahaan turun mencapai 21,08% menjadi Rp 3,10 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,92 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan hari ini, laba yang turun ini juga menyebabkan terkikisnya nilai laba per saham perusahaan menjadi Rp 280 dari sebelumnya senilai Rp 373.
Padahal pada periode ini, nilai pendapatan perusahaan naik tipis 1,36% dari akhir September 2018 sebesar Rp 16,03 triliun menjadi Rp 16,25 triliun di akhir kuartal III 2019.
Turunnya laba bersih ini disebabkan oleh meningkatnya beban pokok pendapatan perusahaan menjadi Rp 10,54 triliun dari Rp 9,38 triliun.
Beban umum dan administrasi juga naik menjadi Rp 1,24 triliun dari Rp 973,66 miliar. Biaya keuangan Bukit Asam naik dua kali lipat menjadi Rp 151,74 miliar dari Rp 71,11 milliar,
Perlu diketahui juga bahwa perusahaan megalami penurunan keuntungan neto entitas asosiasi dan ventura bersama menjadi senilai Rp 94,67 miliar dari sebelumnya senilai Rp 120,70 miliar.
(sef/sef)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/31Q5UaZ
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment