Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,52% ke level 6.257,81 pada perdagangan Rabu kemarin (23/10/2019) setelah sempat selama sesi I perdagangan terus bertahan di zona merah. Pada pada pembukaan perdagangan, IHSG juga melemah 0,02% ke level 6.224,42.
Namun perlahan, pada sesi I, ekspektasi positif pelantikan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 memberi tenaga bagi IHSG kembali menguat. Apresiasi IHSG pada hari ini menandai yang ke-9 secara beruntun.
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru ditransaksikan di zona merah pada Rabu kemarin: indeks Shanghai melemah 0,43%, indeks Hang Seng turun 0,82%, indeks Straits Times berkurang 0,53%, dan indeks Kospi jatuh 0,39%.
Hanya saja, data perdagangan mencatat, sepanjang hari, investor asing masih keluar dari bursa saham Indonesia dengan net sell asing Rp 231,73 miliar di semua pasar, terdiri dari pasar reguler Rp 8,07 miliar dan pasar nego dan tunai Rp 223,67 miliar. Net sell di pasar reguler sudah berkurang banyak dibandingkan dengan 2 hari terakhir yang selalu di atas Rp 40 miliar sehari.
Namun dalam sepekan terakhir, net sell asing di pasar reguler tembus Rp 518,37 miliar dan year to date, asing keluar Rp 18,88 triliun.
Penguatan IHSG pada perdagangan kemarin lebih banyak didorong oleh aksi beli yang dilakukan investor domestik. Kemarin investor dalam negeri membukukan aksi beli (net buy) Rp 7,3 triliun.
Dari luar negeri, masih ada sentimen positif yang menyelimuti perdagangan di bursa saham Asia yakni komentar bernada baik yang kembali ditebar oleh China terkait hubungan dengan AS di bidang perdagangan.
Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng mengatakan bahwa AS dan China telah mencapai perkembangan dalam negosiasi dagang kedua negara, seperti dilansir dari Reuters. Menurut Le, segala perbedaan yang ada antara AS dan China bisa diselesaikan selama keduanya menghormati satu sama lain.
"Selama kita saling menghormati satu sama lain dan bekerjasama dengan azaz keadilan, tidak ada perbedaan yang tak dapat diselesaikan antara China dan AS," kata Le.
BERLANJUT KE HALAMAN 2 -> Asing masih keluar, apa kata Sri Mulyani
(tas/tas)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2JcdbLN
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment