Saat melakukan serah terima jabatan, Menko Perekonomian 2015-2019, Darmin Nasution menitipkan beberapa pesan kepada Airlangga, menganai hal apa saja yang harus dikerjakannya secara cepat.
Darmin menyampaikan, bahwa saat ini Airlangga memiliki tanggung jawab yang lebih besar, dibandingkan dengan tugas Airlangga sebelumnya saat menjadi Menteri Perindustrian.
Pasalnya, lanjut Darmin, Kemenko Perekonomian membawahi 10 kementerian teknis dengan berbagai sektor, yang mana sektor-sektor tersebut berkaitan dengan eknomi nasional.
"Saya yakin Pak Airlangga bisa menyesuaikan diri dari sebelumnya berada di kementerian teknis, sekarang di Kemenko yang pasti lebih luas. Mulai dari pertanian, perindustrian, perdagangan, dan yang lainnya," tutur Darmin di Kemenko Perekeonomian, Rabu (23/10/2019).
Darmin juga menekankan kepada Airlangga, agar dirinya bisa dengan cepat memahami dinamika yang ada pada sektor pangan. Pasalnya harga pangan, berkaitan erat sekali dengan masyarakat Indonesia.
Persoalan harga pangan yang dimaksud Darmin yaitu seperti beras, gula, dan lain sebagainya. Harga pangan yang mahal pada akhirnya akan berimbas kepada daya beli masyarakat, yang bisa menyebabkan adanya inflasi.
Inflasi yang tinggi pasti akan memengaruhi makroekonomi secara menyeluruh.
"Jangan lupa mengikuti itu (isu pangan), jangan sampai ditanya inflasi berapa kemudian bingung, Itu repot itu," pesan Darmin.
Darmin juga mengingatkan Airlangga akan tingginya dinamika dan ketidakpastian perekonomian global pada tahun-tahun ke depan. Ia berharap, Airlangga mampu mengelola dan menghadapi tantangan-tantangan tersebut dengan kebijakan yang tepat.
Oleh karena itu, Darmin menyarankan kepada Airlangga, agar dirinya bisa dengan arif dan bijak dalam memimpin agar tidak ada satu pun kewenangan atau tugas yang terlewat.
Airlangga juga mengakui bahwa tugas berat sudah menanti di depan matanya, yakni menurunkan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Hal itu pun sesuai dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi kepada dirinya.
"Ada beberapa hal pesan Bapak Presiden, bahwa pertama mesti dibuat program untuk mengurangi transaksi neraca berjalan, agar tidak defisit," ujar Airlangga.
(sef/sef)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2qHxScd
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment