Dalam sambutannya saat upacara serah terima jabatan di kantor BKPM, Rabu (23/10/2019) siang, dia meminta bantuan segenap pihak, terutama terkait dengan standar Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS.
"Saya minta dikasih masukan tentang stand ASN. Saya belum banyak tahu standar ASN," ujarnya.
Menurut Bahlil, standar ASN ini akan berbeda dengan kesehariannya sebagai pengusaha, terutama dalam mengatur dan mengemban karyawannya. Sebagai pengusaha yang memiliki beberapa perusahaan di bawah bendera PT Rifa Capital, dia tak segan marah hingga memberi hukuman bagi karyawan yang melakukan pelanggaran.
"Kalau di kantor kerja tidak beres cuma ada dua hukumnya, saya marah atau pecat atau bonus tidak dapat. Tabiat ini tak mungkin dipakai di ASN, karena ASN punya standar. Karena itu mohon saya dikasih masukan," jelasnya.
Bahlil resmi menggantikan Thomas Lembong dan menjadi Kepala BKPM periode 2019-2024. Bahlil dikenal sebagai mantan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia periode 2015-2019.
Masih dalam sambutannya, dia mengaku kaget dan tidak menyangka bakal didapuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BKPM. Bahlil menggantikan Thomas Trikasih Lembong atau yang akrab disapa Tom Lembong.
"Karena jujur saja untuk tahu jadi kepala BKPM baru tadi. Pikiran saya itu di menteri UMKM kek, perikanan kek," katanya.
Saat dipanggil oleh Presiden Jokowi, pembicaraan yang dilakukan keduanya memang terkait investasi hingga UMKM. Khusus untuk UMKM, bidang itu merupakan core-nya sejak bergabung dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Selain itu, diskusi lain juga menyangkut ketersediaan lapangan kerja dan hal-hal umum lainnya.
"Diskusi sekitar itu. Feeling saya ah UMKM. Kalau UMKM, sudah paham ini barang. Mau diputar bagimana pun sudah paham," ujarnya dengan logat Papua Barat yang khas.
Meski mengaku sedikit terkejut, dia mengatakan jika menjadi Kepala BKPM menjadi sebuah tantangan baru. Di mana setidaknya ada dua hal yang akan dilakukannya.
"Pertama tentang eksekusi investasi yang masuk ke sini, sudah diteken perjanjian oleh Pak Tom, tinggal bagaimana eksekusi di lapangan. Yang kedua adalah mencari investasi luar untuk bisa masuk ke dalam negeri," tegasnya.
(miq/miq)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2BznDsi
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment