Demo di kota yang masih menjadi bagian dari China itu dipicu oleh rencana pemberlakuan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi dan telah berlangsung sejak Juni. Demo yang berubah menjadi demo anti-pemerintah ini kerap kali diselingi aksi anarkis.
Awal pekan ini demo juga digelar di Bolivia, Amerika Latin. Rakyat negara itu berkumpul menyuarakan kemarahan setelah oposisi politik mengatakan mereka telah ditipu dalam pemilihan yang dimenangkan oleh Presiden Evo Morales.
Bentrokan dengan pihak polisi pun tidak terelakkan. Untungnya tidak ada korban yang berjatuhan.
Foto: Demo pekerja pelabuhan di Chili (REUTERS/Rodrigo Garrido)
|
Meninggalkan Bolivia, pekan lalu jalan-jalan di ibu kota Chili Santiago juga dipenuhi para demonstran yang marah karena kenaikan tarif angkutan umum. Para pendemo dikabarkan menjarah toko-toko, membakar bus dan memaksa presiden mereka untuk mengumumkan keadaan darurat.
Ekuador juga dilanda demo yang dipicu oleh keputusan presidennya untuk mengakhiri subsidi bahan bakar yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Status negara itu bahkan darurat, aktivitas perdagangan berhenti dan sekolah diliburkan.
Selain terjadi di Amerika Latin, demonstrasi juga terjadi di ibukota Lebanon Beirut dan beberapa wilayah di Barcelona pekan lalu.
BERLANJUT KE HAL 2 >>>>
(sef/sef)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2MHCdnZ
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment