Monday, August 12, 2019

Emiten Properti Hary Tanoe Jadi Mitra Trump, Simak Kinerjanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Putra sulung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yakni Donald Trump Jr, hari ini (13/8/2019) mengunjungi Bos Grup MNC Hary Tanoesodibjo (Hary Tanoe) di MNC Center.

Kedatangan tersebut diketahui untuk melanjutkan urusan bisnis dengan anak usaha perusahaan. Besar kemungkinan urusan yang dimaksud adalah kerja sama antara Grup Trump dengan PT MNC Land Tbk (KPIG) terkait dengan manajemen pengelolaan resor, klub golf, dan penginapan.

Pada Agustus 2015 silam di New York, KPIG menandatangani perjanjian kerjasama manajemen dengan Trump Hotel Collection untuk mengoperasikan kompenen luxury hing-end di Lido (Jawa Barat) dan Bali.


Kerja sama pembangunan di Lido mencakup manajemen resor super mewah dengan 120 kamar, lapangan golf dan hunian eksklusif yang memiliki 258 unit vila serta 180 unit kondominium.

Sedangkan jalinan kerja sama di Bali termasuk perancangan ulang dan manajemen pengelolaan kawasan hunian eksklusif dan lapangan golf di pesisir pantai barat daya bali seluas 110 hektar.

Meskipun demikian, sejatinya terdapat temuan unik yang perlu dicermati pelaku pasar terkait kinerja keuangan KPIG, anak usaha Grup MNC yang menjalin kerja sama dengan Trump Organization.


KPIG menjadi anak usaha Grup MNC yang membukukan pertumbuhan laba paling tinggi dimana pada semester I-2019 laba bersih perusahaan berhasil melesat 55 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hingga akhir Juni tahun ini, KPIG mampu mengantongi laba Rp 313,72 miliar, dari sebelumnya hanya Rp 5,7 miliar di semester I-2018.

Akan tetapi, jika ditelusuri lebih dalam, keuntungan perusahaan mampu meroket karena one off gain atas laba revaluasi properti investasi mencapai Rp 326,87 miliar.

Bila perolehan laba tersebut dikeluarkan, KPIG batal membukukan keuntungan dan berujung pada rapor merah dengan mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan mencapai Rp 4,86 miliar.


Sejatinya, kinerja perusahaan cukup tertekan pada semester I tahun ini, karena beban pokok penjualan tumbuh lebih pesat dibandingkan dengan total pemasukan KPIG.

Pada semester I-2019, pendapatan KPIG tumbuh 19,59% secara tahunan (year-on-year/YoY) ke level Rp 528,45 miliar, sedangkan beban pokok penjualan meningkat 29,02% YoY menjadi Rp 330,87 miliar. Selain itu, beban keuangan pada periode yang sama juga naik 16,13% menjadi Rp 64,22 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2TyhFQU
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment