Tuesday, August 20, 2019

Ibu Kota ke Kalimantan, Menteri PPN Sindir Kondisi Ciliwung

Jakarta, CNBC Indonesia - Keberadaan sungai menjadi vital bagi kehidupan masyarakat. Selain dapat dinikmati untuk kebutuhan sehari-hari, sungai juga dapat membantu akses mobilitas warga.

Beberapa kota semisal Singapura, Bangkok, Seoul, dan Tokyo sudah menerapkan sistem river cruise atau transportasi sungai. Namun, hal tersebut tidak berlaku di Jakarta.

Hal ini disinggung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat berbicara di Youth Talk: Yuk Pindah Ibu Kota yang dihadiri para anak muda di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (20/8/2019).

"Kalau traveling di kota-kota, daya tarik salah satunya transportasi di sungai. Di Singapura, Bangkok, Seoul, Tokyo, ada. Jadi salah satu atraksi adalah river cruise. Pernah dengar ngga ada river cruise di Jakarta?" kata Bambang ke peserta dalam paparannya mengenai kondisi air di Jakarta.

Sungai Ciliwung di Jakarta sudah dalam kondisi memprihatinkan akibat banyaknya buangan limbah ke sana. Hal ini tidak memungkinkan diterapkannya model transportasi semacam river cruise.

"Ada sungai di Jakarta, tetapi nggak tahan lewat di sungainya. Kalau orang biasa, Anda harus bayar naik kapal lewat Ciliwung, jangan-jangan diketawai karena sudah tercemar," kata Bambang. 

Persoalan di sungai Ciliwung, kata Bambang, bukan hanya dari bau yang keluar dari sungai tersebut, tetapi juga jenis limbah yang tersebar di sungai.

"Ini tercemarnya sudah tercemar bahan macam-macam, buangan dari manusia, sampah, dicampur jadi satu sehingga sungai tidak bisa untuk menjadi sumber air bersih. Air bersih di Jakarta sudah susah sekali," ungkapnya.

Menurut Bambang, isu lingkungan merupakan salah satu pertimbangan untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan. Lokasi Ibu Kota yang akan ditempatkan di Kalimantan pun akan berkonsep forest city. (hoi/hoi)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/30mCAsy
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment