Sunday, August 18, 2019

Tanam 100 Ribu Bugenvil Vs Polusi Udara, Efektif Pak Anies?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengamat lingkungan dari Universitas Negeri Jakarta Ubeidilah Badrun angkat bicara perihal langkah Gubernur Daerah Khusus DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menanam 100 ribu bugenvil di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (18/8/2019). Menurut dia, langkah Anies perlu diteliti lebih perinci, terutama terkait efektivitas mengurangi pencemaran di langit ibu kota.

"Perlu penelitian lebih lanjut apakah tanaman bugenvil juga efektif menyerap polusi udara," ujar Ubeidilah kepada CNBC Indonesia.

Ia mengatakan, bugenvil merupakan salah satu jenis tanaman yang biasa digunakan untuk mempercantik pekarangan rumah. Tanaman itu juga kerap digunalan untuk menambah keindahan taman atau kota.

"Artinya tanaman bugenvil lebih dikenal dengan keindahan bunganya atau bersifat estetis," kata Ubeidilah.

Tanam 100 Ribu Bugenvil Vs Polusi Udara, Efektif Pak Anies?Foto: Dok Facebook Anies Baswedan

Sementara itu, detik.com menuliskan ada sejumlah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas bugenvil membendung polusi udara.

Misalnya dalam riset "Biosorpsi Bugenvil terhadap Emisi Timbal Kendaraan Bermotor" yang ditulis oleh Andi Nurhikmah, Syamsidar HS, dan Kurnia Ramadani. Tanaman bugenvil diketahui memiliki kemampuan untuk menyerap timbal. Hal itu dibuktikan berdasarkan penelitian laboratorium dengan menguji kemampuan serat daun bugenvil dalam mengakumulasi timbal logam yang biasanya dihasilkan buangan gas kendaraan bermotor.

Dalam tulisan itu dijelaskan pula bugenvil merupakan tanaman yang punya tingkat adaptasi tinggi di kawasan berpolusi. Bugenvil memiliki ukuran Air Pollution Tolerance Index (APTI) sebesar 28,2. Angka tersebut menandakan bugenvil masuk kategori tanaman yang punya daya hidup kuat dalam lingkungan berpolusi tinggi.

Penelitian lain ada pada tulisan 'Penggunaan Tumbuhan sebagai Pereduksi Pencemaran Udara' yang diterbitkan ITS. Di dalamnya tertulis tanaman bugenvil terbukti mampu menyerap timbal yang berasal dari gas buangan kendaraan bermotor. Hal itu berdasarkan penelitian terhadap sejumlah tanaman yang ditanam Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.

Dalam penelitian tersebut dijelaskan bugenvil mampu menyerap gas polusi NO2 dengan tingkat serapan 45,44 (μg/g). Angka itu menunjukkan daya serap polusi bugenvil tinggi. Masih berdasarkan penelitian tersebut, selain bugenvil, pohon asam, angsana dan puring juga terbukti ampuh menyerap logam timbal.

[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ZghNcO
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment