
Mengutip laporan Bangkok Post, manajer kekayaan dan bankir swasta di Singapura telah menerima secara bertahap peningkatan jumlah investor Hong Kong yang berkonsultasi atau bertanya (inquiry) mengenai hal ini. Mayoritas dari mereka adalah individu yang memegang aset mulai dari US$ 10 juta hingga US$ 20 juta.
"Bahkan bagi mereka yang berpikir protes akan reda dan akan berakhir, pertanyaan mereka telah berkembang menjadi (apakah benar) perubahan akan datang. Bagaimana kita merencanakan (antisipasinya)?" Kata Clifford Ng, Managing Partner Kantor Hukum Zhong Lun di Hong Kong. Kantor Hukum itu adalah lembaga yang khusus memberi nasihat kepada klien kaya tentang transaksi dan investasi lintas batas.
"Kami telah menerima peningkatan jumlah pertanyaan klien tentang situasi Hong Kong dalam beberapa minggu terakhir," kata Lawrence. "Bukanlah tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa mereka sedang mengeksplorasi lokasi-lokasi alternatif seandainya situasi di Hong Kong tidak membaik,".
Banyak pihak melihat krisis di Hong Kong ini menguntungkan Singapura. Namun, Otoritas Moneter Singapura (MAS) menyarankan manajer kekayaan dan organisasi keuangan untuk tidak memasarkan layanan mereka secara agresif demi mendapatkan klien di negara pesaing.
"MAS ingin menghindari persepsi bahwa Singapura diuntungkan oleh kemalangan Hong Kong," kata sumber yang mengetahui masalah ini.
Industri manajemen aset Singapura bernilai US$ 2,4 triliun. Singapura menjadi pilihan utama para orang kaya Hong Kong karena memiliki berbagai keunggulan seperti stabilitas politik, bahasa, dan koneksi udara cepat dengan China.
Selain Singapura, para orang kaya ini juga banyak memindahkan hartanya ke sejumlah kota pusat ekonomi di negara lain. Meliputi, London, New York dan pusat-pusat lain di luar jangkauan Beijing.
Sebenarnya, saat ini RUU Ekstradisi telah ditangguhkan. Hal itu diumumkan Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam pada awal Juli. Sebagian investor merasa lega, tapi sebagian dari mereka masih dibuat khawatir karena hingga pekan ini demo masih berlanjut. Keadaan ini pun membuat aliran dana yang keluar dari Hong Kong makin deras.
[Gambas:Video CNBC] (sef/sef)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Z7YhLq
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment