Saturday, August 10, 2019

Besar di Kalimantan, Bos Properti Sydney Mimpi Ibu Kota Baru

Jakarta, CNBC Indonesia -Iwan Sunito, CEO Crown Group yang merupakan kelahiran Surabaya 29 Juli 1966, menjadi pengusaha properti sukses di Sydney, Australia. Iwan sempat menghabiskan masa kecil di Pangkalanbun, Kotawaringin, Kalimantan Tengah.

Setelah 22 tahun berbisnis di negeri orang, Crown Group akhirnya mengumumkan rencana pembangunan properti pertama di Indonesia. Bersama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Crown Group akan membangun mixed use developmnent (residensial dan perkantoran) dengan nilai investasi Rp 7 triliun.

Saat Kalimantan disebut-sebut sebagai lokasi ibu kota baru Indonesia, darah bisnisnya tentu langsung sigap. Apalagi Iwan dan Kalimantan punya kedekatan yang sudah jadi bagian hidupnya.

Ia bilang pembangunan ibu kota baru atau membangun kota baru yang beda di Indonesia adalah salah satu mimpinya.

"We'd love to, untuk pemikiran seperti itu bagaimana pembangunan ibu kota yang baru sebenarnya one of my dream," kata Iwan, di sela acara Kongres ke-5 Diaspora Indonesia di Jakarta, Sabtu (10/8/2019).

Iwan Sunito yang merupakan salah satu diaspora Indonesia 

memberi catatan, membangun ibu kota baru harus menjadikan Indonesia menjadi yang terbaik di Asia Tenggara di masa depan baik dalam hal layanan pemerintahan, pembangunan fisik ibu kota, secara budaya maupun dalam hal kualitas pendidikan.

"My dream is to build the city of the future untuk Indonesia. Bagaimana membikin satu kota yang betul betul new thing, apakah itu kota, ibu kota, it doesn't matter, uang penting adalah city of the future yang taking Indonesia to the world global platform," katanya.


Seperi diketahui, Bukit Soeharto di Kalimantan Timur dan Gunung Mas Kalimantan Tengah menjadi dua kandidat terkuat menjadi ibukota baru. Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebut pada 2024, proses pemindahan ibukota mulai dilakukan.

Untuk zonasi kawasan inti pusat pemerintahan (2.000 hektare) akan berisi Istana, kantor lembaga negara (eksekutif, legislatif, yudikatif), taman budaya, dan kebun raya.

Tahapan berikut, yaitu 2025-2029, akan dibangun sejumlah properti di kawasan ibu kota negara (40.000 ha) antara lain perumahan ASN/TNI/Polri, fasilitas pendidikan dan kesehatan, hingga pangkalan militer.



Selanjutnya, pada 2030-2045 akan dibangun sejumlah instrumen berupa taman nasional, konservasi orang utan, klaster permukiman non-ASN, dan wilayah pengembangan terkait dengan wilayah provinsi sekitarnya. Ada dua zonasi dalam tahap ini, yaitu kawasan perluasan IKN I (200.000 ha) dan kawasan perluasan IKN II (lebih dari 200.000 ha)
(hoi/hoi)

from CNBC Indonesia https://ift.tt/2MUp6Aj
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment