Monday, August 19, 2019

Belanja Negara 2020 Tembus Rp 2.528 T, Untuk Apa Saja Yah?

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 menetapkan anggaran belanja sebesar Rp 2.528,8 triliun. Angka ini naik dibanding tahun 2019 yang sebesar Rp 2.341,6 triliun.

Salah satu belanja pemerintah yaitu anggaran biaya pendidikan yang mencapai Rp 505,8 triliun. Anggaran ini memang dipersiapkan untuk SDM yang berkualitas.

Poin ini meliputi produktivitas serta daya saing SDM, Bidang pendidikan melalui perluasan akses pendidikan, peningkatan skill, enterpreneurship, penguasaan Information and Communication Technologies (ICT) dan dukungan kegiatan penelitian.

"Saya yakin dengan fokus pada peningkatan kualitas SDM, Indonesia dapat segera mewujudkan visinya menjadi negara maju," kata Presiden RI, Joko Widodo, dalam pidato RAPBN 2020 serta nota keuangan, Jumat (16/8/2019).

Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tantangan Indonesia di usia ke-74 tahun ini adalah soal sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM Indonesia masih harus ditingkatkan.

"SDM unggul, tantangan supaya Indonesia maju," ungkap dia.

SDM yang unggul saat ini juga masuk menjadi program prioritas pemerintah di tahun 2020. SDM berkualitas ini juga sebagai upaya pemerintah mengantisipasi perkembangan teknologi yang begitu pesat.

Apalagi, sekarang banyak yang bilang sudah masuk pada zaman industri 4.0 alas eranya digitalisasi, sehingga banyak SDM yang harus bisa menyesuaikan kebutuhan industri 4.0.

Sri Mulyani sendiri sering mengungkapkan kepada khalayak banyak bahwa dana pendidikan yang sebesar 20% dari total APBN belum memberikan hasil yang signifikan terhadap peningkatan kualitas SDM.

Sementara itu, belanja negara lainnya juga akan digunakan untuk bidang kesehatan melalui percepatan pengurangan stunting, penguatan promotif preventif, dan melanjutkan program jaminan kesehatan nasional.

Selanjutnya, penguatan program perlindungan sosial yang porsinya mencapai Rp 385,3 triliun. Anggaran ini digunakan untuk mengakselerasi persentase kemiskinan, peningkatan akurasi data dan perbaikan mekanisme penyaluran. Poin ini juga mencakup sinergi atau sinkronisasi antar program dan subsidi yang tepat sasaran dan efektif.


Ketiga, akselerasi pembangunan infrastruktur dengan cara meningkatkan daya saing investasi dan ekspor, mendukung transformasi industrialisasi dan antisipasi masalah sosial perkotaan serta mendorong kementerian dan lembaga (KL) menggunakan skema pembiayaan kreatif. Pemerintah menyiapkan anggaran mencapai Rp 419,2 triliun untuk poin ketiga ini.

"Berbagai belanja tersebut diharapkan dapat mendorong tercapainya sasaran pembangunan pada tahun 2020," kata Presiden Jokowi

Tahun depan, pemerintah memang menargetkan berbagai aspek misalnya penurunan pengangguran hingga 4,8 sampai 5,1%. Tak hanya itu, kemiskinan juga diharapkan bisa menurun di kisaran 8,5 sampai 9,0% dan ketimpangan juga menurun 0,375 sampai 0,380.

"Pemerintah juga optimis pembangunan kualitas manusia dapat terus ditingkatkan dengan target Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 72,51 pada 2020," tutupnya.

[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2TLCuID
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment