Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan pertumbuhan laba semester I-2019 di kisaran 8,6% disebabkan ada beban dari kinerja anak usaha yang baru diakuisisi. Anak usaha tersebut, termasuk Danareksa Sekuritas, membuat laba BRI secara konsolidasi agak tertahan pertumbuhannya. Dia memastikan laba individual bank masih on the track dari proyeksi target.
"Anak usaha terutama yang terkait industri perbankan sedang kita bersihkan. Kami ingin bersihkan semua... Pada akhir tahun bisa selesai, dan akhir tahun mudah-mudahan memberikan pendapatan yang positif buat induknya," ujarnya dalam konferensi pers kinerja semester I-2019, Rabu (14/8/2019).
Sesuai konferensi pers Suprajarto merinci anak usaha yang memberikan beban adalah Danareksa Sekuritas yang baru selesai diakuisisi akhir tahun lalu. Dia mengharapkan Danareksa Sekuritas sudah bisa laba akhir tahun ini.
"Yang BRI Agro dan BRI syariah kita juga sedang pembenahan kita bersihin semua. Saya tidak mau ada yang disembunyikan NPL (kredit bermasalah). Tapi akhir tahun sudah selesai," ujarnya.
Ketika ditanya tentang proyeksi laba tahun ini, Suprajarto menjawab kurang lebih double digit. "Nplnya pasti turun. sekitar 2% lebih sedikit," ujarnya.
Pada 2018, BBRI mencetak laba bersih Rp32,4 triliun, tumbuh 11,6 persen dari posisi 2017. Bila target 2019 tercapai maka laba bersih BRI pada akhir tahun akan menembus Rp 35,64 triliun.
(dob/dob)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2KLbfKc
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment