Wednesday, July 17, 2019

Proyek Gas Trans Kalimantan, BPH Migas Bertemu 5 Gubernur

Mahakam Ulu, CNBC Indonesia- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan mengadakan Forum Diskusi Grup (FGD) bersama gubernur di seluruh Kalimantan. FGD ini akan membahas mengenai proyek pipa gas Trans Kalimantan.

"FGD nanti tanggal 31 Juli dan 31 Agustus 2019 di Kalimantan Tengah bersama Gubernur se-Kalimantan," kata Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa kepada CNBC Indonesia, di Mahakam Ulu, Rabu (17/7/2019).


Sebelumnya pada 26 Juni, Kepala BPH Migas juga telah mengadakan audiensi bersama Badan Perencanaan Pembangunan (Bapenas). Pertemuan ini juga membahas hal yang sama, serta membahas keberlanjutan program BBM 1 harga.


Terkait dengan proyek pipa gas Trans Kalimantan, dia menegaskan jika tak akan menggunakan biaya yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pipa sepanjang 2.200 km tersebut nantinya akan dikelola oleh perusahaan yang berkomitmen dalam mengelola jaringan tersebut.

"Jadi ini nanti tidak membebankan APBN," tegasnya.

Dirinya juga menegaskan, terkait dengan pasokan gas, tak akan ada kendala. Hal ini lantaran Kalimantan memiliki pasokan gas yang terbilang cukup.


Berdasarkan Neraca Gas Bumi Indonesia 2018-2027, potensi pengembangan sumber gas wilayah Kalimantan masih amat besar. Pasokan gas bumi di wilayah Kalimantan pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 2.609,49 MMSCFD (terdiri dari existing 1.388,09 MMSCFD, project on going 26,91 MMSCFD dan 2 project hulu yang akan first gas in dari IDD dan ENI sebesar 1.218,20 MMSCFD).

Ditambah potensi kelebihan pasokan gas bumi sebanyak 40 kargo gas alam cair (LNG) hingga tahun 2025 yang belum ada pembelinya (uncommited) sebesar 116.769,6 MMSCF (319,9 MMSCFD) atau setara 1.599,5 MW, yang berasal dari 2 (dua) fasilitas gas utama yang dimiliki Indonesia saat ini, yaitu LNG Tangguh dan Bontang.

(dob/dob)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2LrF70I
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment