Esemka sempat menjadi perbincangan di media sosial setelah Vietnam mengabarkan telah memproduksi mobil nasional pertamanya VinFast pada pertengahan Juni lalu, sebagaiman dikutip dari detikcom, Senin (17/7/2019). Selain itu, Malaysia juga sedang menyiapkan mobil nasional ketiganya.
Kemunculan Esemka pada gelaran di Kemenperin tentunya menjadi babak baru untuk mobil produksi anak bangsa. Pemerintah berjani akan memberikan insentif pada industri yang produknya rendah emisi, termasuk Esemka bila memenuhi syarat.
"Ada insentif yang diberikan. Salah satunya kebijakan PPnBM yang lebih pro kepada emisi rendah, kita harapkan teknologinya berubah ke sana makanya kita berikan insentif," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Harijanto di Jakarta, Selasa (14/8/2019.
Bila Esemka dibandingkan dengan VinFast, ia mengatakan ada perbedaan sebab VinFast mendapat investasi dari pemerintah, sedangkan Esemka dikerjakan oleh perusahaan swasta, tanpa fasilitas pemerintah.
Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Eddy Wirajaya menegaskan masih akan mengikuti aturan yang berlaku saat ini dalam menjalankan produksi mobil. Ia mengatakan tidak ingin dispesialkan lewat insentif dari pemerintah. Apalagi Esemka bakal punya produk pick up baru pada tahun ini.
"Kami mengikuti regulasi normal saja. Kami tidak ingin dispesialkan," katanya.
Sayangnya, Eddy enggan membeberkan lebih jauh mengenai waktu peluncuran mobil Esemka. Ia berharap dapat segera dilakukan pada tahun ini.
Di Kemenperin, manajemen PT SMK membawa sejumlah komponen mobil pick-up BIMA untuk dipamerkan. Mereka tidak membawa wujud mobil sepenuhnya, namun Eddy mengatakan untuk kali ini PT SMK tengah fokus pada pembuatan pick-up.
(hoi/hoi)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2TvIK7d
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment