Monday, August 5, 2019

China Balas Kebijakan Bea Impor AS, Dow Jones Amblas 500 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street anjlok tajam di awal perdagangan sesi Amerika Serikat (AS) Senin (5/8/19) , Indeks Dow Jones langsung amblas hampir 500 poin atau 1,88% ke level 25986,65.

Indeks Dow Jones memangkas sedikit pelemahan dan berada di level 26011,89 atau melemah 1,79% pada pukul 20:55 WIB. Dua indeks utama lainnya, S&P500 dan Nasdaq anjlok masing-masing 1,9% dan 2,5%.

Eskalasi perang dagang AS-China menjadi penyebab anjloknya bursa saham AS sejak Kamis (1/8/19) lalu. Hal ini berawal dari Presiden AS, Donald Trump, yang menaikkan bea impor 10% terhadap produk China yang selama ini belum dikenakan tarif. Total nilai produk tersebut sebesar US$ 300 miliar dan mulai berlaku pada September.

Langkah Trump tersebut membuat China panas, dan berencana membalas perlakuan AS.


"Posisi China sangat jelas. Kalau AS ingin berdialog, mari kita berdialog. Namun kalau AS ingin perang, mari kita berperang," tegas Zhang Jun, Duta Besar China untuk PBB, dikutip dari Reuters.

Balasan dari China sepertinya sudah dimulai, bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) pada hari mematok nilai kurs yuan hari ini 6,9225/US$ atau yang terlemah sejak Desember 2018, setelahnya mekanisme pasar membuat yuan terus melemah diperdagangkan di level 7,0470/US$.

"Saya pikir ini jelas balasan di mana pada masa lalu (perang dagang sebelumnya) China menahan diri untuk tidak melakukan hal tersebut (melemahkan mata uang)" kata Claudio Piron, Bank of America Merrill Lynch Global Research, sebagaimana dikutip CNBC International.

Pelemahan nilai tukar mata uang dimaksudkan agar China memiliki keunggulan kompetitif di perdagangan internasional. Produk-produk dari China akan menjadi lebih murah jika yuan melemah, sehingga permintaan berpotensi meningkat, dan tingkat ekspor China akan naik.


Eskalasi perang dagang kedua negara ini membuat cemas pelaku pasar akan membesarnya perang dagang. Perang dagang AS-China merupakan biang keladi pelambatan ekonomi global yang terjadi saat ini, dan jika perang dagang membesar, tentunya pelambatan ekonomi bisa semakin dalam.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2M850mX
via IFTTT
Share:

Related Posts:

0 Comments:

Post a Comment