Dalam keterangan BEI, IDX Value30 merupakan indeks yang mengukur kinerja dari 30 saham yang memiliki valuasi harga yang relatif rendah dengan kinerja keuangan dan likuiditas transaksi yang baik. Valuasi harga dilihat dari price-to-earnings (PER) dan price-to-book-value (PBV).
PBV adalah rasio yang membandingkan nilai pasar suatu saham terhadap nilai buku per saham, sementara PER adalah perbandingan antara harga saham dan laba bersih perusahaan.
Adapun IDX Growth30 adalah indeks yang mengukur kinerja 30 emiten dengan tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan relatif terhadap harga dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik. Tren pertumbuhan dilihat dari pergerakan rasio price-to-sales (PSR). Ini adalah rasio keuangan yang membandingkan harga saham perusahaan dengan penjualan tahunan.
Berikut adalah daftar emiten yang telah memenuhi kriteria dua indeks baru ini. Daftar konstituen dua indeks ini berlaku dari 12 Agustus 2019 hingga 4 Februari 2020.
Foto: Anggota dua indeks terbaru di BEI, 12 Agustus 2019
|
Dari tabel di atas terlihat terdapat enam emiten yang masuk baik di IDX Value30 maupun IDX Growth30. Emiten tersebut yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) dan PT Panin Financial Tbk (PNLF).
Data pasar menunjukkan emiten yang masuk dalam IDX Value30 memiliki nilai PER rata-rata di bawah 12 kali, di mana PT Surya Essa Perkasa Tbk (ESSA) memiliki nilai PER yang paling tinggi mencapai 34,75 kali.
Walaupun cukup tinggi, namun nilai tersebut tidak tergolong ekstrem, jika dibandingkan dengan kompetitornya, yaitu PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) dan PT Super Energy Tbk (SURE) dengan nilai PER masing-masing 78 kali dan 169,44 kali.
Khusus Indeks IDX Growth30, dikarenakan fokus kriterianya bukan valuasi harga saham yang relatif rendah, tercatat nilai PER dari emiten yang masuk dalam indeks tersebut bahkan ada yang melebihi 100 kali.
Contohnya adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan PER 193,75 kali dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dengan perolehan PER sebesar 134,09 kali.
Meskipun demikian, harga saham kedua perusahaan tersebut, dalam 3 tahun terakhir melesat jauh, di mana harga saham BRPT melesat 1.531,8%, sedangkan harga saham TPIA meroket 524,85%.
Perolehan tersebut jauh berbeda dengan emiten dalam Indeks Value30, seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang dalam 3 tahun harga sahamnya turun 44% atau BBTN yang harga sahamnya hanya naik 30,31%.
Lebih lanjut, beberapa emiten yang terdaftar baik dalam IDX Value30 atau pun IDX Growth30 menunjukkan bahwa valuasi harga saham perusahaan relatif rendah, tapi harga sahamnya melesat naik, misalnya ERAA dengan nilai PER 29,41 kali, dan dalam 3 tahun terakhir harga sahamnya berhasil naik 207,69%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2yTmI4J
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment