Tuesday, August 6, 2019

Tiga Hari Jeblok, Indeks Dolar Akhirnya Bangkit Juga

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks dolar Amerika Serikat (AS) akhirnya bangkit pada perdagangan Selasa (6/8/19) setelah anjlok tiga hari berturut-turut. Pada pukul 19:30 WIB, indeks dolar berada di level 97,63 atau menguat 0,12%, berdasarkan data Refinitiv. Dalam tiga hari terakhir, total indeks dolar melemah sebesar 1%. 

Indeks dolar dibentuk dari enam mata uang yakni euro, yen, poundsterling, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss. Indeks ini juga dijadikan tolak ukur kekuatan dolar AS terhadap mata uang lainnya.

Terpantau di waktu yang sama euro dan yen masing-masing melemah 0,17% dan 0,43%, sementara poundsterling menguat 0,27%. Ketiga mata uang tersebut berkontribusi 83% terhadap pembentukan indeks dolar, dengan euro menjadi kontributor terbesar yakni 57,6%.

Dalam tiga hari terakhir, indeks dolar tertekan akibat eskalasi perang dagang AS-China dan munculnya kecemasan akan perang mata uang.
Presiden AS, Donald Trump, pada Kamis (1/8/19) menaikkan bea impor 10% terhadap produk China yang selama ini belum dikenakan tarif. Total nilai produk tersebut sebesar US$ 300 miliar dan mulai berlaku pada September.

Langkah Trump tersebut membuat China panas dan memberikan balasan yang telak. Bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) pada hari mematok nilai kurs yuan hari ini 6,9225/US$ atau yang terlemah sejak Desember 2018, setelahnya mekanisme pasar membuat yuan terus melemah diperdagangkan di level 7,0470/US$.

Akibat kebijakan dari PBoC tersebut, Departemen Keuangan AS menetapkan China sebagai manipulator mata uang. Penetapan negara sebagai manipulator mata uang sebelumnya tidak pernah ada sejak pemerintahan Bill Clinton.

Perang dagang yang membesar ditambah potensi perang mata uang membuat Federal Reserve kembali diprediksi akan agresif memangkas suku bunga di tahun ini.

Kecemasan akan perang mata uang sedikit mereda pada hari ini setelah PBoC menetapkan kurs tengah yuan di level 6,9736/US$ sedikit lebih kuat dari 7/US$ yang merupakan disebut sebagai level kunci. Dolar pun akhirnya bisa bangkit dari tekanan hebat.

Langkah PBoC kali ini membuat pasar bisa sedikit bernafas setelah sepanjang Senin dibuat cemas jika bank sentral pimpinan Gubernur Yi Gang ini akan terus mendepresiasi kurs yuan, dan menetapkan nilai tengah di atas 7/US$.

Selain itu, dolar juga diuntungkan oleh jebloknya euro yang berkontribusi paling besar dalam membentuk indeks dolar. Mata uang 19 negara ini tertekan akibat penurunan imbal hasil obligasi dan European Central Bank (ECB) yang diprediksi kuat akan memangkas suku bunga sebesar 10 basis poin di bulan September.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/33jidyC
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment