"Temuan kami, pertama masalah gudang penyimpanan bahan peledak, volume sudah tinggi, kemudian tanggul yang kurang rendah. Kemudian ada beberapa dokumen soal bahan peledak yang belum ditandatangani oleh pengambil dan pihak gudang," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi, seperti dikutip dari detikcom, Senin (12/8/2019).
Saat uji ledak dilakukan, banyak masyarakat yang kecewa karena suara ledakan dan getaran berbeda dengan peledakan tambang yang biasa dilakukan oleh perusahaan penambang. Menanggapi hal itu Nasriadi mengungkap peledakan yang dilakukan saat uji ledak memang tidak seperti biasanya.
"Bukan masalah jujur dan tidak jujur saat uji ledakan tadi mereka mengatakan hanya 55 hole atau lubang ledak. Saya tanya ke mereka biasanya berapa frekuensi terendah dan tertinggi, mereka jawab paling rendah 25 hole, 55 hole dan 99 hole. Hole yang tinggi itu yang kita duga menimbulkan getaran berdampak ke masyarakat," beber Nasriadi.
Dengan adanya temuan itu polisi meminta pihak perusahaan tambang untuk mengevaluasi dan menghentikan aktivitas peledakan di kawasan tambang sampai kekurangan tersebut dilengkapi.
"Rekomendasi kita jangan menggunakan bahan peledak yang berlebihan, memang alasan mereka mengejar produksi tapi tidak bisa begitu juga. Saya sebagai pemberi rekomendasi bahan peledak bertanggung jawab dalam hal ini, kalau memang banyak mudaratnya ke masyarakat mending enggak usah ada penggunaan bahan peledak di lokasi tersebut," jelasnya.
Sementara itu warga menilai uji ledak yang dilakukan hari ini tidak sama dengan ledakan-ledakan sebelumnya. "Wadul (bohong) ini setingan-setingan suaranya enggak pelan seperti ini," teriak salah seorang warga yang berteriak usai peledakan.
"Suaranya yang kami nikmati seminggu tiga kali bukan seperti ini, biasanya setelah suara sirine di bunyikan warga sudah siap-siap karena dentumannya keras kalau ledakan yang barusan itu beda," tambah Budi warga Kampung Leuwidinding.
Hal senada diungkap Abdul Majid, menurutnya ledakan yang dilakukan bersama pihak kepolisian dan pihak tambang bukan seperti biasanya dan jauh lebih pelan.
"Ini enggak ada apa-apanya, biasanya yang dirasakan warga ketika ledakan kaca sampai bergetar. Makanya warga komplain juga ledakannya berdampak, apa yang dikatakan uji ledak hari ini bohong. Kalau setiap ledakan seperti hari ini warga juga ga akan protes," jelasnya.
Terkait warga yang protes dengan tes uji ledak yang disebut tidak terasa seperti biasanya, Nasriadi mengaku akan segera melakukan evaluasi dengan pihak tambang.
Sementara itu, perwakilan dari SCG yang berada di lokasi menolak memberikan keterangan ketika dimintai konfirmasinya terkait tes uji ledak. (dob/dob)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2OS6aov
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment