Thursday, October 17, 2019

JK Sebut Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1 Tidak Urgen

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana redenominasi atau menghilangkan tiga angka nol pada mata uang oleh Bank Indonesia (BI) sempat menggelinding beberapa tahun lalu. Namun, kini wacana itu kembali menguap.

Pada acara bincang dengan 100 ekonom bersama Wapres Jusuf Kalla (JK), pertanyaan kapan redemoninasi dieksekusi sempat terlontar. JK sempat menjawab singkat, menurut JK, rencana redenominasi belum prioritas saat ini.

"Zaman Pak Darmin (saat gubernur BI) wacananya, ini tidak terlalu urgen dibanding banyak masalah ekonomi kita, jadi diendapkan dulu, pada waktunya nanti," kata JK di Jakarta, Kamis (17/10).

Redenominasi memang hanya menghapus tiga angka nol, tapi konsekuensi tak semudah itu, karena dibutuhkan kondisi ekonomi yang stabil.

Pembahasan redenominasi rupiah memang sempat mengemuka kembali pada 2017 lalu. Kala itu pemerintah berencana memasukkan RUU Redenominasi atau RUU Penyederhanaan Mata Uang ke DPR. Namun karena satu dan lain hal, RUU tersebut tidak menjadi Program Legislasi Nasional (Prolegnas).

Bank sentral sendiri telah menyusun timeline dalam proses redenominasi rupiah ini. Jika pada 2017 lalu RUU tersebut disahkan maka tahun 2018-2019 merupakan tahun persiapan.

Nah pada 2020-2024 periode transisi di mana waktu untuk memperkenalkan rupiah sebelum dan sesudah redenominasi. Masa lima tahun ini akan digunakan untuk mulai membiasakan penggunaan nilai rupiah yang baru, di mana dalam RUU tersebut akan diatur semua harga barang dan jasa harus ada tabel harga lama dan baru. Namun, itu masih rencana. (hoi/hoi)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/35MIy9x
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment