Melansir data bursa yang dihimpun oleh RTI Analytics, selama aksi demonstrasi berlangsung investor asing mencatatkan total aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 1,86 triliun di seluruh pasar. Sedangkan untuk pasar reguler saja tercatat total net sell oleh investor asing mencapai Rp 2,48 triliun.
Melansir grafik di atas terlihat bahwa jumlah aksi jual bersih oleh investor asing tertinggi dicatatkan pada tanggal 24 September, yakni hari di mana lautan demo mahasiswa menyerbu gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Aksi demo mahasiswa juga tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di beberapa wilayah di Indonesia.
23 September 2019
Rentetan aksi demonstrasi mahasiswa dimulai pada 23 September 2019 dengan membawa 7 tuntutan, di antaranya menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) KUHP, RUU Pertanahan, RUU Minerba, RUU Permasyarakatan, RUU Ketenagakerjaan, Revisi UU KPK, hingga menghentikan kriminalisasi aktivis.
Untuk menghindari ditunggangi penumpang gelap, mereka menegaskan tak ada tujuan menjatuhkan Presiden Joko Widodo.
24 September 2019
Aksi demo berlanjut pada 24 September dengan membawa tuntutan yang sama. Demo kali ini menjadi aksi mahasiswa terbesar dengan total peserta diprediksi mencapai 15 ribu orang, mengalahkan jumlah peserta aksi Reformasi 1998.
Menggaungkan tagar reformasi dikorupsi, aksi ini menggema di seluruh Indonesia mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi Selatan, sebanyak ribuan orang.
25 September 2019
Kemudian, tidak disangka-sangka, pada 25 September 2019, para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang turun ke jalan untuk melanjutkan perjuangan para mahasiswa.
28 September 2019
Demo tidak surut memasuki akhir pekan. Sabtu (28/9/2019) kemarin, giliran alumni 212 yang turun ke jalan MH Thamrin dan Medan Merdeka Barat, Jakarta. Tapi meski terjadi pada pekan yang sama, demo 212 jelas berbeda dibanding yang lain karena fokus tuntutannya adalah menurunkan Presiden Jokowi dan memulangkan Habib Rizieq.
(BERLANJUT KE HALAMAN DUA) (dwa/dwa)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2oIggM0
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment