Friday, October 11, 2019

Babak Baru AS-China, Ini Kesepakatan Dagang Dua Raksasa

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang antara Amerika Serikat dan China tampak mulai mencair. Kedua negara itu sedang berupaya untuk mengakhiri perang dagang yang merusak perekonomian dunia.

Seperti dilansir dari CNBC, kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu menyepakati beberapa persoalan perdagangan, seperti perjanjian nilai mata uang, pembelian produk pertanian, dan juga mencakup penundaan kenaikan tarif.


Presiden Amerika, Donald Trump juga nampak memberikan sinyal positif mengenai pertemuan lanjutannya dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He, melalui akun twitternya.

"Sesuatu yang baik terjadi dalam perundingan dagang dengan China. Dibandingkan yang dahulu, [pertemuan kali ini] lebih hangat. Saya akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri [Liu He] hari ini. Semuanya ingin melihat sesuatu yang signifikan terjadi," tulis Trump dalam cuitannya, Jumat (11/10/2019).

Presiden Trump dijadwalkan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He, Jumat (12/10/2019) waktu setempat di Gedung Putih, AS.

Diskusi tersebut berlangsung beberapa hari sebelum batas waktu 15 Oktober. Waktu di mana Amerika Serikat berencana untuk menaikkan bea masuk barang-barang impor China sebesar US$ 250 miliar atau kenaikan tarif sebesar 30% dari sebelumnya 25%.

Beberapa Kesepakatan AS-China

Berbagai media internasional melaporkaan bahwa AS dan China melakukan beberapa kesepakatan. Tampaknya AS dan China bersedia untuk melakukan kesepakatan parsial, dan meninggalkan masalah yang lebih kontroversial untuk diskusikan selanjutnya.

Kendati demikian, nampaknya Trump menekankan bahwa pihaknya lebih suka dengan sebuah perjanjian yang utuh. Hal itu disampaikan Trump pada pertemuan pertama dengan China pada Rabu (9/10/2019)

Bloomberg melaporkan bahwa, AS sedang menyusun kesepatan dengan China, agar China tidak lagi memanipulasi nilai mata uangnya dan meminta agar China bisa membeli produk hasil pertanian AS.

Hal senada juga ditulis oleh Reuters dan The New York Times, yang melaporkan adanya kesepakatan 'kecil' soal perjanjian mata uang dan penundaan tarif.

The Times juga mengatakan, pemerintahan Trump berencana untuk mengizinkan penjualan sejumlah pasokan ke Huawei, perusahaan telekomunikasi raksasa China. Senelumnya, AS membatasi penjualan Huawei di negaranya pada Mei 2019, karena kekhawatiran tentang keamanan nasional.

Dalam perundingan ini, AS juga dikabarkan mendesak China untuk berkomitmen menindak pencurian kekayaan intelektual dan berhenti memaksa perusahaan AS untuk menyerahkan rahasia komersial mereka sebagai syarat melakukan bisnis di China. Namun, pembahasan ini dikabarkan akan dilakukan pada pembicaraan selanjutnya.

[Gambas:Video CNBC]

(gus/gus)

from CNBC Indonesia https://ift.tt/329vZ5P
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment