Tuesday, October 15, 2019

Pertumbuhan Ekonomi China Melambat 6% di Kuartal III 2019

Jakarta, CNBC Indonesia- Ekonomi China mengalami perlambatan paling dalam dalam tiga dekade terakhir, seiring dengan stagnan-nya permintaan domestik dan ketegangan perdagangan dengan AS.

Dari survei ekonom yang dilakukan AFP, di kuartal III 2019 ini PDB China diprediksi hanya di 6,0%, atau turun dari 6,2% di kuartal II 2019 lalu.


Hasil ini merupakan angka kuartalan terburuk sejak 1992 tapi masih sesuai target pemerintah yakni di rentang 6,0-6,5%. Sebelumnya di 2018, ekonomi tirai bambu tumbuh 6,6%.
Sebenarnya China sudah melakukan sejumlah cara untuk mendukung ekonomi, dengan insentif pajak dan pemangkasan suku bunga. Bahkan pengetatan investasi asing juga dilakukan di pasar modal.

Tapi upaya itu belum cukup untuk menekan pelemahan permintaan rumah tangga. Konflik perdagangan dengan AS dan konsumsi domestik juga membuat IMF merevisi pertumbuhan China menjadi 6,1% dari sebelumnya 6,2% pada Selasa (15/10/2019).


Peneliti dari Oxford Analytics Tommy Wu mengatakan konflik perdagangan akan tetap menjadi kartu liar dalam ekonomi China.

"Ketegangan AS-Cina yang meningkat akan terus membebani prospek eksternal, Meskipun ada penundaan penambahan tarif AS pada berbagai barang konsumen ... Dan kami berpikir bahwa kesepakatan perdagangan AS-China tetap tidak mungkin dalam waktu dekat," katanya.

Negosiasi damai AS-China 10-11 Oktober lalu menghasilkan kesepakatan sementara. AS menunda kenaikan barang China pada Oktober namun tidak di Desember nanti.

Sementara itu, survey Reuters menunjukkan ekonomi China akan melambat ke 6,2% pada 2019 ini. Ekonomi negara itu bahkan akan semakin suram di 2020 dengan estimasi pertumbuhan 5,9%.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/35zFHk9
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment