Tuesday, October 15, 2019

BUMN 'Si Unyil' Disuntik Rp 1 T, Siap Produksi 20 Film!

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Perusahaan Film Negara (PFN) mulai bangkit. Sempat tidur panjang sekitar 26 tahun, kini PFN mulai menunjukkan taringnya dengan rencana menayangkan film nasional yang lebih segar.

Judith Jubilina Navarro Dipodiputro sebagai Direktur Utama Perum Perusahaan Film Negara (PFN) mengatakan bahwa PFN pernah menikmati masa jayanya. PFN inilah yang memproduksi film Si Unyil dan film Penumpasan Pengkhianatan G30 S PKI.


Kini, PFN akan menghadirkan pipeline 2020-2023 yang terdiri dari 15 film layar lebar berbagai genre, 1 film televisi dan 1 serial televisi. Beberapa film dokumenter dan sejarah, seperti Saimar, Akad, Hoegeng, Sang Timur Jauh, Si Unyil dan Lima Menerjang Badai.

"Ini semangat baru kita dari BUMN memulai suatu pepline film yang akan bergerak 2020-2023 sebagai produksi film negara. Kami mengambil misi untuk berperan dalam menjadi penggerak industri film 4.0 dan ada sekitar 20 film," kata Judith saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).

Direktur Komersial dan Pemasaran PFN Elprisdat mengatakan bahwa PFN sebagai perusahaan berpelat merah telah mendapatkan sponsor dari BUMN lainnya untuk memproduksi film. PFN selaku BUMN juga memiliki banyak relasi untuk mendapatkan sponsor. Jadi ketika untuk produksi film tak khawatir untuk merugi.

"Kami sempat vakum selama puluhan tahun dan saatnya kami bangkit. Dan sekarang kami memiliki support dari BUMN dan kami akan menghadirkan ," ujar Elprisdat saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).

Dia menuturkan bahwa PFN akan menghadirkan pipeline 2020-2023 atau dalam 3 tahun menargetkan produksi hingga 20 film. Film-film itu sebagian besar berasal dari cerita film yang dulu sudah dimiliki perusahaan, seperti Si Unyil The Movie, Lima Menerjang Badai, Sabai Nan Aluih dan Akad.

Tidak sekedar itu, PFN juga mendapatkan sokongan dana hampir Rp 1 triliun dari PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Waskita Karya Tbk untuk creative hub. Elprisdat mengatakan bahwa creative hub nantinya akan menjadi pusat kreatif khususnya di bidang perfilman.

Disana nanti akan menjadi tempat persiapan produksi, hingga pasca produksi. Creative hub juga akan menyiapkan SDM dengan adanya sekolah vokasi perfilman.

"Jadi nanti kita akan menyiapkan studio untuk shooting, kemudian fasilitas post production, sekolah vokasi, lalu di atas nya kita mediasi untuk film investment. Kemudian nanti ada bioskop. Nanti supportingnya di situ juga akan dibangun mall, kemudian ada hotel, ada sekolahnya," ujarnya.

Creative hub ini akan dibangun di kantor PFN saat ini yang berada di Jalan Raya Otista Jakarta Timur. Di tempat itu perusahaan memiliki lahan sekitar 2,4 hektare (ha). Sekitar 2 ha akan dipakai untuk pembangunan creative hub itu.

Pembangunannya sendiri akan mulai dilakukan tahun depan. Ditargetkan bisa selesai dibangun dan mulai beroperasi pada 2023. (gus/gus)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/32gr4Qs
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment