Sunday, October 20, 2019

Liverpool adalah MU yang Dulu, MU adalah Liverpool yang Dulu?

Malam ini waktu Indonesia, laga panas akan terjadi di tanah Inggris. Liga Primer Inggris dijadwalkan menggelar pertandingan Manchester United vs LIverpool, dua klub tersukses di Negeri John Bull.

Laga penuh gengsi ini sering disebut sebagai Derby of England. Pertandingan yang sangat dinanti.

Musim ini, posisi United dan Liverpool di klasemen sementara Liga Primer memang jomplang. Liverpool berada di posisi teratas dengan delapan kemenangan dari delapan pertandingan, 100%. Sementara United tercecer di peringkat 14, hanya selisih satu poin dari Newcastle United yang menghuni zona degradasi.


Setelah dominan pada dekade 1990-an hingga 2000-an, kejayaan United mulai runtuh. Sepeninggal manajer karismatik Sir Alex Ferguson, United belum lagi menjadi juara Inggris. Prestasi terbaik mereka adalah runner-up pada musim 2017/2018.

Bahkan dalam dua musim terakhir kemunduran United terpampang nyata. Musim lalu, Setan Merah yang sempat bangkit pada awal-awal kepemimpinan Manajer Ole Gunnar Solskjaer mengendur dan hanya mampu finis di peringkat enam.

Performa inkonsisten United berlanjut musim ini. Meski sudah mendatangkan pemain-pemain mahal macam Harry Maguire atau Aaron Wan Bissaka, ternyata United belum bisa kompetitif. United hanya mampu dua kali menang dalam delapan laga awal Liga Primer.


Berkebalikan dengan United, penampilan Liverpool dalam dua musim terakhir justru ciamik. Si Merah menjadi satu-satunya klub Inggris yang bisa menandingi keperkasaan Manchester City.

Musim lalu, Liverpool menjadi runner-up Liga Primer dengan perolehan 97 angka, hanya selisih sebiji dari City. Kejar-kejaran poin antara kedua tim berlangsung hingga pekan terakhir.

Meski hanya menjadi juara dua di liga domestik, tetapi anak asuh Manajer Juergen Klopp mampu menjadi juara Liga Champions Eropa. Kemudian disusul dengan gelar Piala Super Eropa.


Penampilan Liverpool yang ngotot, cepat, dan mematikan menjadi momok bagi lawan-lawannya. Sampai-sampai ada anekdot, saat Liverpool bermain bagus mereka menang dan saat bermain jelek mereka pun bisa menang.

Roda nasib memang berputar. Pada dekade 1990-an dan 2000-an, Liverpool adalah bahan tertawaan di Inggris kala United bergelimang kejayaan. Namun kini situasinya seakan berbalik. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Liverpool yang sekarang adalah United yang dulu, sementara United yang sekarang adalah Liverpool yang dulu...

Mengutip riset Anita Elberse berjudul Ferguson's Formula yang diterbitkan oleh Harvard Business Review, ada delapan poin utama dalam kepemimpinan Sir Alex Ferguson yang sepertinya sekarang justru diterapkan di Liverpool. Apa saja itu?

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2oZgA9H
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment