Sebelum memakai jargas, Ani, sapaanya, selalu mengandalkan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kayu bakar biasa diperolehnya dari pedagang sekitar atau diberikan para tetangga.
Peralihan ke jargas PGN mulai dilakukannya pada Maret 2019 lalu, bersamaan dengan warga lainnya.
"Saya memakai [jargas PGN] untuk kebutuhan rumah tangga. Kalau PGN lebih irit, [sementara] kayu bakar [sekarang] susah mencarinya," kata Ani saat ditemui awak media di kediamannya, Kamis (17/10/2019).
Tentu, dengan jargas PGN, Ani mendapat beberapa perubahan. Ia tidak khawatir noda bekas asap bahan bakar mengotori dapur dan peralatan memasaknya.
Ani mengaku membayar antara Rp 40-60 ribu setiap bulan untuk pemakaian jargas PGN. Untuk diketahui, tarif jargas rumah tangga kecil di Pasuruan sebesar Rp 4250/m3, untuk komersial dipatok Rp 6000/m3.
"[Pemakaiannya] aman dan praktis, masak lebih cepat dan lancar, tetangga juga ngga komplain. Kalau bakar sulit malas nyucinya," kata Ani.
Adapun Kelurahan Karanganyar ditempati oleh sekitar 2.000 kepala keluarga (KK). Sekretaris Lurah Karanganyar Yeti Hayuni, menjelaskan 90% warganya sudah memakai jargas PGN.
Pendataan awal warga dilakukan pada 2018 mengingat jargas PGN merupakan penugasan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada PT PGN. Sosialisasi saat itu dilakukan PGN, kemudian diteruskan oleh perangkat daerah setempat ke Kelurahan Karanganyar.
"Pertama-tama ada yang takut karena memang baru," kata Yeni menyampaikan kesan warga pertama kali memakai jargas PGN. Sekarang sebagian besar warga Karanganyar telah menikmati manfaatnya. Distribusi jargas PGN ke wilayah Probolinggo-Pasuruan dipasok dari stasiun gas bumi offtake Kalisogo, Sidoarjo dan offtake Semare, Pasuruan.
Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya pada Rabu lalu telah meresmikan jaringan gas rumah tangga (jargas) di Pasuruan dan Probolinggo.
Total, ada 8.150 sambungan rumah tangga sesuai penugasan Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) ke PT Pertamina (Persero) melalui sub holding gas PGN.
Plt Dirjen Migas, Djoko Siswanto menerangkan, jargas di Probolinggo dan Pasuruan terbagi menjadi 11 sektor, dengan perincian di Kabupaten Probolinggo sebanyak lima sektor sementara sisanya di Pasuruan. Sementara untuk memenuhi kebutuhan 8150 sambungan rumah tangga itu, dialokasikan sebesar 0,2 MMSCFD yang bersumber dari Husky CNOOC Madura LTd.
from CNBC Indonesia https://ift.tt/32wQ6ew
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment