Saturday, October 19, 2019

Kunci Sukses Vietnam Salip RI, Copy Paste China

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama beberapa waktu terakhir Vietnam telah menyalip Indonesia dalam menarik masuknya investasi langsung (foreign direct investment/FDI) ke negaranya. Belum lagi negara ini berhasil menggenjot kemampuan negaranya menjadi negara pengekspor ke kawasan besar di dunia.

Ternyata, rahasia di balik kesuksesan Vietnam ini adalah kebijakan ekonominya yang meng-copy paste kebijakan ekonomi China.

Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi mengatakan Vietnam secara politik menganut paham sosialis, namun secara ekonomi negara ini menganut paham pasar bebas bahkan mengarah ke kapitalis.

"Vietnam itu copy paste kebijakan ekonomi China, betul," kata Ibnu saat berbincang dengan CNBC Indonesia TV dikutip Sabtu (19/10).

Sejak 1982, pemerintah Vietnam telah menerapkan kebijakan Đổi Mới alias kebijakan berorientasi sosialis yang membuat negaranya menjadi lebih terbuka dan agresif. 

Dengan adanya kebijakan ini Vietnam menjadi sangat terbuka untuk masuknya investasi ke negaranya. Investor yang akan masuk sama sekali tak dipersulit, bahkan bisa diberikan insentif tambahan jika pemerintahnya memang tengah membidik perusahaan tertentu dengan memberikan lahan secara langsung.

Belum lagi, untuk investor asing juga tak dipersulit. Di negara ini hanya menggunakan dua ijzn saja yang dibutuhkan yakni investment approval dan business registration. Kedua izin ini hanya memakan waktu tiga hari dalam pengurusannya dan tentu saja berlaku secara nasional tanpa perlu ribet.

Setelah perijinan selesai, paling lama dalam waktu enam bulan investor tersebut langsung bisa memulai produksi komersialnya.

Tak hanya itu, Vietnam juga banyak melakukan perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) dengan kawasan besar seperti Eropa. Sehingga tak heran ekspor dari negara ini memang keluar secara besar-besaran.

"Vietnam memang lebih agresif melakukan FTA. Jadi FTA itu salah satu tujuan utama dalam membuka pasar luar negeri bagi Vietnam," kata dia.

Vetnam juga ditopang dengan pembangunan infrastruktur yang baik pasca perang 1970-an. Infrastruktur yang dimaksud tak hanya jalan raya namun juga sambungan listrik dan air.

ibnu bahkan menyebut, untuk membuktikan hal tersebut tak perlu datang ke kota sebab daerah-daerah kecil juga merasakan infrastruktur yang sama dengan di perkotaan.

"Jadi kalau kita lihat Vietnam saat ini tidak usah ke ibu kotanya, tapi kita lihat daerahnya secara mendasar memang sudah lengkap jalan, listrik, air itu sudah merata," kata Ibnu.

Pembangunan yang merata di Vietnam ini diuntungkan oleh ukuran negaranya yang tak jauh berbeda dengan seluruh Pulau Sumatera. Sehingga akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan seluruh Indonesia.

"Mungkin tantangan Indonesia itu karena terdiri dari berbagai pulau," imbuhnya.

Pembuat keputusan di Vietnam juga bersifat sentralistik, artinya hanya sedikit pihak saja yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dalam mengurusi negara tersebut. 


(hoi/hoi)

from CNBC Indonesia https://ift.tt/2VU3ExU
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment